Kamis, 19 Januari 2012

[Fanfiction] Reborn part 5


Author: Rhara Amalia
Cast: Park Jungsoo (Leeteuk), Park Haerin
Other Cast: Lee Donghae, Park Haera, Kim Jongwoon(Yesung), Kim Hyera.
Summary: Keceriaan, itu dulu. Sebelum malaikat ku pergi jauh
Warning: OOC(Out Of Character), mungkin sedikit gaje, dipenuhi dengan khayalan author. Don’t like Don’t Read.

Annyeong ^_^
Mian kelamaan.. langsung saja
_____~~~HAPPY READ~~~______
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Disebuah café tempat beberapa orang merasa nyaman mengobrol entah dengan sahabat atau pacar, di sana juga terdapat tiga orang yeoja yang masih mengenakan seragam sekolah. Tampak mereka sedang serius membicarakan sesuatu. Dua diantaranya serius mendengarkan seorang yeoja yang sedang berbicara yang sedikit mengeluarkan semburat merah di pipinya.

“jadi begitu ceritanya” sahut salah seorang yeoja dari dua orang yang mendengarkan tersebut yang ternyata adalah Haera. Dan tentu saja dua orang yeoja lain itu adalah Haerin dan Hyera.

“ne, kau puas sekarang? Dari tadi memaksaku terus” Haerin sedikit menampakkan kekesalannya.

“hihihi mian, tapi aku rasa kau memang cocok dengan oppa ku”

“hee?? Apa kau bilang?”

“setuju!! Kalian memang terlihat cocok dengannya Haerin” tambah Hyera.

“heh?? A..apa maksud kalian sih?”

“hey pabo, kau ini. Tentu saja maksud kami kau berpacaranlah dengan Teuk oppa, kalian itu terlihat cocok. Dekati saja dia” saran Haera.

“aiisshh.. aku bukan tipe yeoja yang akan mendekati namja duluan. Aku yeoja yang mempunyai harga diri yang tinggi” bantah Haerin.

“ya jangan di dekati secara terang-terangan donk. Buat semuanya terlihat seperti tidak sengaja, itu akan membuat rasa suka oppa padamu akan bertambah dengan sendirinya”

“ishh.. apaan sih kau ini” kata Haerin sambil melirik arloji yang terhias di pergelangan tangannya.

“ya ampun, sudah sore. Ayo kita pulang” kata Haerin lagi sambil berdiri dan mengenakan tas sekolahnya, diikuti oleh Haera.

“tu..tunggu dulu. Minuman ku belum ku habiskan” kata Hyera sambil menyeruput minumannya, berusaha cepat menghabiskan minuman itu.

“aigoo Hyera.. cepatlah sedikit nanti kita akan keburu malam di jalan nanti” celetuk Haera.

“sebentar..sebentar” Hyera yang masih sibuk menyeruput minumannya tersebut menggerakkan tangannya mengisyaratkan agar dua sahabatnya yang sudah berdiri itu duduk kembali dan menunggunya.

“kami duluan ya Hyera, cepatlah menyusul” kata Haerin sambil menarik tangan Haera dan pergi meninggalkan Hyera. Hyera yang menyadari dirinya akan ditinggalkan oleh kedua sahabatnya itu langsung meninggalkan minumannya yang masih setengah gelas itu.

“tu..tunggu” kata Hyera sambil tergesa-gesa menyusul Haerin dan Haera yang sudah di luar café.
.
.
.
.
“aaahh… segarnya selesai mandi. Hn? Hyera kau kenapa sih? Bongkar sana bongkar sini” kata Haera yang baru saja selesai mandi itu memandang Hyera heran.

“apa kalian melihat Handphone ku?” kata Hyera sambil terus mencari.

“ani, terakhir ku lihat waktu kita di café beberapa jam yang lalu” jelas Haerin sambil membereskan barang-barang yang tadi di bongkar Hyera.

“café, itu dia. Mungkin aku meninggalkannya di sana” kata Hyera sambil berjalan cepat ke arah pintu kamar.

“hey, tunggu. Kau tidak bermaksud kembali ke café itu lagi kan? Ini sudah malam Hyera nanti kau di marahi penjaga asrama” Haerin menyusul Hyera yang berjalan menuju pintu tersebut.

“huh dasar!! Hyera..Hyera” Haera menggeleng-gelengkan kepalanya.

Pada saat Hyera membuka pintu dan bermaksud akan lari tiba-tiba Yesung ada di depan pintu dan hampir membuat Hyera menabraknya.

“hai Hyera” sapa Yesung tapi seperti di abaikan oleh Hyera karena hanya di balas senyuman tipis lalu Hyera segera berlari menuju gerbang asrama.

“Hyera, tunggu” kata Haerin yang sekarang sudah sampai di depan pintu.

“Hyera kenapa?” Tanya Yesung begitu melihat Haerin sudah berada di depannya.

“HP nya tertinggal di café dan sekarang dia mau ke sana mengambilnya. Oppa, bolehkah kau menyusulnya dan suruh dia kembali? Nanti dia bisa di marahi penjaga asrama” pinta Haerin dan langsung mendapat jawaban dari Yesung yang langsung berlari menyusul Hyera.

Yesung yang terus berlari tak mendapati Hyera di jalan, lalu tiba-tiba dia berhenti dan melihat Hyera sedang berjalan masuk ke dalam café tersebut.

“lari nya cepat juga” kata Yesung sambil ngos-ngosan.

Di dalam café tersebut….

“mian, apa kau melihat HP di meja ini?” Hyera bertanya pada salah satu pelayan di café itu.

“HP? Sepertinya iya, HP yang warnanya Hitam ya?” jawab pelayan itu.

“ne, sekarang HP nya mana? Aku pemiliknya” kata Hyera cepat.

“jadi kau yeoja itu, aku sempat berlari menyusulmu untuk mengembalikannya tapi begitu sampai ke depan café kalian sudah tidak ada” jelas pelayan itu.

“jeongmal? Wah mian, mungkin jalan kami terlalu cepat. Lalu HP nya mana?”

“saat aku sedang mengejarmu, di depan café aku melihat seorang namja yang seragamnya sama dengan kau waktu itu. Lalu HP itu ku berikan padanya karena dia bilang kau adalah temannya” mendengar penjelasan pelayan itu wajah Hyera langsung berubah.

“mwo? Kau memberikannya pada sembarang orang?” kata Hyera kaget.

“bukan orang sembarangan, dia bilang dia temanmu. Tunggulah di rumahmu, mungkin dia akan ke sana dan mengembalikannya”

“bagaimana kalau orang itu berbohong? Bagaimana kalau sebenarnya dia tidak mengenalku dan dia malah sudah menjual HP itu? Apa kau mau tanggung jawab hah?” nada suara Hyera sudah mulai meninggi.
.
.
.
.
“apa-apaan pelayan itu, dasar pelayan yang tidak berguna. Seenaknya saja memberikan HP ku pada orang sembarangan hanya karena orang itu mengaku sebagai temanku. Bagaimana kalau orang itu tidak mengembalikannya?! Awas saja kalau HP itu tidak kembali, aku akan menuntutnya untuk mengembalikan HP ku itu” gerutu Hyera begitu keluar dari café itu.

“sedang kesal?” tiba-tiba suara seorang namja mengagetkannya yang ternyata namja itu adalah Yesung.

“oppa!! Mianhae tadi aku meninggalkanmu begitu saja saat kau menyapaku. Tadi aku buru-buru mau mengambil HP ku”

“lalu? Apa kau mendapatkannya?”

“tidak, pelayan di café ini malah memberikannya pada orang sembarangan” gerutu Hyera kesal.

“orang sembarangan?”

“ne, alasannya orang itu mengenakan seragam sekolah yang sama denganku dan juga dia mengaku sebagai temanku. Bagaimana kalau sebenarnya orang itu hanya berbohong dan sudah menjual HP ku?”

“bagaimana kalau orang itu memang bermaksud ingin mengembalikannya padamu” kata Yesung sambil mengeluarkan sebuah HP berwarna hitam yang sangat dikenal Hyera.

“HP ku!! Berarti yang di maksud pelayan itu, oppa?!” seru Hyera.

“ne, aku lah orang sembarangan itu”

“hehe, mianhae oppa. Aku tidak bermaksud mengataimu, aku hanya takut HP ku sudah di jual” kata Hyera dengan polosnya.

“haha, gwaenchanayo. Bagaimana kalau kita jalan-jalan dulu”

“jalan-jalan?”

“yup, sebagai pengganti permintaan maafmu kau harus menemaniku jalan-jalan malam ini”

“tapi, nanti kita bisa di marahi pengawas asrama”

“tenang saja, hari ini dia tidak ada. Dia harus mengikuti rapat semalam suntuk di gedung Aula sekolah, jadi kita punya banyak waktu”

“jeongmal? Baiklah kalau begitu” jawab Hyera sambil tersenyum manis.

Sementara itu….

“aduh Haerin, kenapa sih dari tadi mondar mandir mulu? Pusing tau” protes Haera yang melihat Haerin sedari tadi gelisah.

“Hyera kok belum balik ya? Apa dia sudah kena hukuman dari penjaga asrama ya”

“tidak usah khawatir, kalau pun dia di hukum dia kan tidak sendirian. Ada Yesung oppa bersama nya”

“ishh, kau ini”

“sudah sana mandi dulu, dari tadi kau itu belum mandi kan? Cuma khawatir ma Hyera sampe lupa mandi gitu” kata Haera sambil melemparkan handuk ke wajah Haerin.

“arasseo, hihihi” kata Haerin sambil berjalan menuju kamar mandi. Tapi tiba-tiba suara seorang namja menghentikan langkah kakinya.

“annyeong” sapa namja itu yang ternyata adalah Donghae.

“annyeong oppa” balas Haerin dan Haera serempak.

“wah, Haerin mau mandi ya? Awas nanti tiba-tiba lampu di kamar mandi mati sendiri lho” goda Donghae pada Haerin.

“jangan menakutiku, oppa” rengek Haerin.

“haha, bercanda” tawa Donghae sambil mengedipkan sebelah matanya.

“Chagi, kita jalan-jalan yuk” ajak Donghae pada pacarnya Haera.

“mwo? Tapi di luar sudah gelap. Nanti kita bisa di marahi pengawas asrama” Haera menolak ajakan Donghae sambil menunjuk ke arah luar.

“gwaenchanayo, tidak usah takut. Pengawas asrama hari ini harus mengikuti pertemuan di aula sekolah, pulangnya pasti lama banget. Kita manfaatin saja buat jalan-jalan, hitung-hitung kencan. Kita kan sudah lama tidak kencan”

“ehh, jeongmal? Tapi, si Haerin nanti sendirian di kamar kalau nanti aku pergi” Haera menatap Haerin yang masih terpaku di depan kamar mandi melihat sepasang kekasih dihadapannya.

“eh, aku? Hahaha.. tidak usah khawatir, kau pergi saja bersama Donghae oppa. Aku bisa kok sendirian di kamar, tidak usah khawatirkan aku. Sudah sana pergi saja, aku pasti akan baik-baik saja” jawab Haerin yang begitu sadar kalau dirinya merupakan salah satu penghalang yang tersisa dalam kencan Donghae-Haera.

“jeongmal?” Haera menanyakan keseriusan perkataan Haerin tadi.

“neeee… sudah pergi saja sana. Aku mau mandi dulu” Haerin berjalan masuk ke kamar mandi sambil mengibas-ngibaskan tangannya ke belakang memberi tanda pada Donghae dan Haera agar segera pergi dan tidak usah mengkhawatirkannya.

“arasseo, kajja oppa” Haera berdiri dari duduknya dan berjalan menuju pintu kamarnya.

“gomawoyo Haerin, kau memang dongsaengku yang paling pengertian” teriak Donghae untuk Haerin yang sedang berada di kamar mandi, mendengar itu Haerin hanya tersenyum.

“hey, sejak kapan aku jadi adikmu?” teriak Haerin.

“sejak aku menganggapmu adik, hahaha” balas Donghae.

“aku takkan mau punya kakak yang sering menakutiku sepertimu” teriak Haerin lagi.

“I don’t care, yang penting aku menganggapmu adikku. Saeng, hati-hati ya lampu nya bisa-bisa mati lho” teriak Donghae sambil tertawa.

“kau mulai lagi oppa!!”  teriak Haerin.

“oppa, sudahlah jangan menakuti Haerin terus. Kita jadi pergi tidak?” kata Haera yang sudah di depan pintu kamar dari tadi.

“haha, arasseo. Kajja”
.
.
.
.
“oppa, kita mau ke mana?” kata Haera begitu mereka sudah cukup jauh dari asrama.

“mengintip Yesung, tapi aku tidak bisa menemukan mereka.” Jawab Donghae sambil melihat ke arah kiri dan kanannya.

“Yesung oppa? Untuk apa?”

“hari ini Yesung ingin mengatakan cintanya ke Hyera, apa kau tidak penasaran apa yang nanti terjadi antara mereka berdua?”

“jeongmal? Tentu saja aku penasaran, pasti Hyera akan menerima Yesung oppa” Haera antusias.

“penasaran tapi malah sudah memastikan jawaban, kau ini aneh” cibir Donghae.

“hey, aku penasarannya bukan dengan jawaban Hyera. Tapi aku penasaran sama ekspresi Hyera dan Yesung oppa nanti kalau mereka bakalan jadian. Apalagi kalau sampe kita bisa mengintip mereka ciuman”

“lalu kita foto dan besoknya kita temple di mading sekolah” potong Donghae, membuat sebuah jitakkan mendarat dengan mulus di kepalanya.

“ishhh, oppa. Kalau seperti itu sama saja kita mencelakakan sahabat kita sendiri. Apa kau rela Yesung oppa dan Hyera sampai di D.O dari sekolah gara-gara kita? Kalo aku sih ogah”

“haha, aku Cuma becanda chagiya” kata Donghae sambil mengeluarkan cengiran khasnya dan tak lupa mengelus-elus bekas jitakkan dari kekasih tercintanya itu.

“sepertinya aku tau mereka di mana” tiba-tiba Haera teringat sesuatu.

“jeongmal? Di mana?”

“ikut aku” kata Haera sambil menarik tangan Donghae agar mengikutinya.

-TBC-

| Free Bussines? |

Tidak ada komentar:

Posting Komentar