Sabtu, 21 Januari 2012

[Lyric + IndoTranslate] Kyuhyun - The Way To Break Up OST Poseidon

AnnyeongHAEseyooooo!!
kali ini mau post lirik lagunya Kyuhyun oppa yg jadi OST dramanya Siwon oppa, Poseidon.
lagu ini selalu bikin aku melting tiap kali muter.. suaranya Kyuhyun itu lho.. dan anehnya aku bakalan nangis juga setiap denger ni lagu.. padahal aku belum tau arti dari lagu ni..
pas tau.. ternyata emang gk salah kalo aq nangis.. lagunya emank buat sedih-sedih gara-gara perpisahan..
penasaran??
langsung ja.. CHECK THIS OUT ^^

apado amureochi anheun cheok
nunmuri heulleodo gamchuneun beop
maeumhan jjok geugose namgyeonoko
amuil eopdaneundeusi utneun beop
heeojineun bangbeop
maeumi ireoke tto jeomuljyo
sumanheun miryeondeul tto heomuljyo
dasi jiwogagetjyo adeukhaejigetjyo
uri seoro ijeogagetjyo
nae uimieomneun haruga tto
jinagagetjyo
o duldoeomneun urisarang
eopdeonirijyo
bogosipda haedo dasin bolsu eopgetjyo
apado chamayagetjyo
heeojineun bangbeobijyo
neoeomneun haruga iksukhajyo
naeireun jogeumdeo pyeonhagetjyo
jeomjeom ijeogagetjyo
eojjeom saenggangnagetjyo joheun
chueokdeulman namgetjyo
nae uimieomneun haruga tto
jinagagetjyo
o duldoeomneun urisarang
eopdeonirijyo
bogosipda haedo dasin bolsu eopgetjyo
apado chamayagetjyo
(apado amureochi anheun cheok)
(nunmuri heulleodo gamchuneun beop) geudage nan bwara boneun nariga
(maeumhan jjok geugose namgyeonoko
amuil eopdaneundeusi utneun beop)
(heeojineun bangbeobijyo) ijeoyahaneunde
nae gadeukgoin nunmulmani neol
gieokhago
tto haengbokhaetdeon heunjeokdeuri
neomu manhaseo
naege sarangiran neomu
gaseum
apeunil apado chamayagetjyo
geureoke itgetjyo




INDONESIAN TRANSLATE

Meskipun itu begitu menyakitkan, aku tetap berpura-pura tidak terjadi apa-apa
Meskipun air mataku mengalir, aku tahu bagaimana menyembunyikannya
Aku simpan semua ini di satu sisi dalam hatiku
Dan aku tahu bagaimana cara untuk tersenyum, seakan-akan tak ada yang terjadi
Inilah jalan kita untuk berpisah
Hatiku menjadi suram lagi
Sesuatu yang tersisa lambat laun mulai menghilang
Semua ini mungkin akan terhapus, semua ini mungkin akan menjadi kenangan
Kita mungkin akan melupakan satu sama lain
Hari-hariku yang tidak berarti perlahan-lahan mungkin akan berlalu
Cinta yang terjadi antara kita seakan-akan tak pernah ada
Meskipun aku merindukanmu, aku tidak akan pernah bisa melihatmu
Meskipun hal itu menyakitkan, aku harus tetap bertahan
Inilah jalan kita untuk berpisah
Sekarang, aku terbiasa menjalani hari-hariku tanpamu
Hari esok pasti akan sedikit lebih baik
Perlahan-lahan aku akan melupakanmu
Terkadang, aku akan memikirkanmu
Hanya kenangan indah yang akan aku ingat
Hari-hariku yang tidak berarti perlahan-lahan mungkin akan berlalu
Cinta yang terjadi antara kita seakan-akan tak pernah ada
Meskipun aku merindukanmu, aku tidak akan pernah bisa melihatmu
Meskipun hal itu menyakitkan, aku harus tetap bertahan
Meskipun itu begitu menyakitkan, aku tetap berpura-pura tidak terjadi apa-apa
Meskipun air mataku mengalir, aku tahu bagaimana menyembunyikannya
Aku simpan semua ini di satu sisi dalam hatiku
Dan aku tahu bagaimana cara untuk tersenyum, seakan-akan tak ada yang terjadi
Inilah jalan kita untuk berpisah
Hanya linangan air mataku mengingatmu
Dan ada banyak kenangan bahagia yang tersisa di sana
Bagiku..cinta adalah sesuatu yang menyakitkan
Meskipun hal itu begitu menyakitkan, aku harus tetap bertahan
Mungkin aku akan melupakannya seperti ini
Terkadang, aku akan memikirkanmu
Hanya kenangan indah yang akan aku ingat
Hari-hariku yang tidak berarti perlahan-lahan mungkin akan berlalu
Cinta yang terjadi antara kita seakan-akan tak pernah ada
Meskipun aku merindukanmu, aku tidak akan pernah bisa melihatmu
Meskipun hal itu menyakitkan, aku harus tetap bertahan
(Meskipun itu begitu menyakitkan, aku tetap berpura-pura tidak terjadi apa-apa)
(Meskipun air mataku mengalir, aku tahu bagaimana menyembunyikannya) Suatu hari nanti aku pasti bisa memandangmu
(Aku simpan semua ini di satu sisi dalam hatiku)
(Dan aku tahu bagaimana cara untuk tersenyum, seakan-akan tak ada yang terjadi) Aku harus melupakanmu
Hanya linangan air mataku mengingatmu
Dan ada banyak kenangan bahagia yang tersisa di sana
Bagiku..cinta adalah sesuatu yang menyakitkan
Meskipun hal itu begitu menyakitkan, aku harus tetap bertahan
Mungkin aku akan melupakannya seperti ini

cr: ciwbaik.wordpress.com 
Indotrans: ciwbaik.wordpress.com
[ Read More.. ]

Kamis, 19 Januari 2012

[Fanfiction] Reborn part 6


Author: Rhara Amalia
Cast: Park Jungsoo (Leeteuk), Park Haerin
Other Cast: Lee Donghae, Park Haera, Kim Jongwoon(Yesung), Kim Hyera.
Summary: Keceriaan, itu dulu. Sebelum malaikat ku pergi jauh
Warning: OOC(Out Of Character), mungkin sedikit gaje, dipenuhi dengan khayalan author. Don’t like Don’t Read.

_____~~~HAPPY READ~~~______
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Haerin baru saja selesai mandi begitu dia sadar kalau kamarnya sangat gelap, rupanya dia mandi terlalu lama sehingga lupa kalau lampu di kamarnya belum di nyalakan. Dia pun mencari-cari saklar lampu dengan meraba-raba dinding yang dingin itu, dan tak lupa rasa takut mulai menghinggapinya.
Tiba-tiba lampu kamar menyala sedangkan tangan Haerin belum sempat menyentuh saklar lampu, jelas itu membuat Haerin kaget dan matanya langsung menangkap sosok namja yang sedang menatapnya bingung.

“kenapa kau tidak menyalakan lampu? Jangan-jangan kau sudah berdiri lama di situ karena ketakutan” kata namja itu yang ternyata adalah Leeteuk.

“aku terlalu lama mandi sampe lupa kalau lampu kamar belum di nyalakan, dan pada saat aku sedang mencoba mencari saklar lampu tiba-tiba lampunya sudah menyala dengan sendirinya” jawab Haerin enteng.

“jeongmal? Kau tidak takut?” Tanya Leeteuk tidak percaya.

“eh.. i..iya kok, aku tidak takut” Haerin tergagap menjawab pertanyaan Leeteuk, gagap bukan karena pertanyaan yang di kasih Leeteuk tapi karena Leeteuk yang sekarang berjalan mendekatinya.

“tanganmu dingin, berarti kamu ketakutan tadi” tiba-tiba Leeteuk meraih tangan Haerin dan menggenggamnya erat, tentu saja itu membuat wajah Haerin merah seketika.

“i..itu aku baru saja selesai ma.. mandi, ja..jadi tentu saja tanganku dingin” jawab Haerin semakin gagap, tiba-tiba tangan kanan Leeteuk menyentuh pipi Haerin dengan tangan kiri masih menggenggam tangan Haerin .

“aneh, wajahmu kok panas ya” kata Leeteuk sambil memasang ekspresi bingung, sedangkan yeoja yang di hadapannya wajahnya sudah seperti warna tomat.

Tiba-tiba Leeteuk menatap mata Haerin lekat, semakin dalam dan dalam. Dia ingin merasakan hati Haerin lewat tatapan matanya. Menurutnya anggota tubuh yang tidak bisa berbohong adalah mata. Dia ingin memastikan bahwa Haerin menyukainya atau tidak, Sedangkan Haerin, entah kenapa dia juga ikut menatap mata Leeteuk. Tapi bukan untuk ikut merasakan hati Leeteuk, tapi karena dirinya ingin menatap mata itu terus menerus.

“bahkan tatapan matanya saja sama persis” batin Haerin.
.
.
.
.
“tepat pada waktunya” kata Haera begitu sampai di tempat yang di maksud, tak jauh dari tempatnya berdiri tepat di depan café, Yesung dan Hyera berdiri. Tampaknya sedang membicarakan sesuatu.

“itu mereka di sana” kata Haera sambil menarik-narik baju pacarnya.

“ne, aku juga liat. Tapi, masa’ iya Yesung nembaknya di sini sih. Sangat tidak romantis” protes Donghae.

“sudahlah, kita liat dulu apa yang akan terjadi selanjutnya. Aku yakin pasti ada kejutan tersembunya” kata Haera dengan semangatnya tanpa mengalihkan pandangannya dari Yesung dan Hyera.

Sementara itu di tempat Hyera dan Yesung…

“oppa, kenapa kita balik lagi ke sini?” kata Hyera sambil menunjuk café yang sama di mana Yesung mengajak Hyera untuk jalan-jalan.

“aku lapar, kita makan yuk” kata Yesung sambil mengelus-elus perutnya.

“baiklah” kata Hyera sambil berjalan masuk café, tapi di tahan oleh Yesung.

“tunggu sebentar, sebenarnya aku sudah memesan tempat di sini. Biar aku pastikan dulu kalau tempat itu kosong atau tidak, kau tunggu di sini saja. arasseo?” kata Yesung sambil mengedipkan matanya.

“ehh,, arasseo” kata Hyera yang sedikit bingung itu, sedangkan Yesung berjalan masuk ke dalam.

“ya Tuhan, mimpi apa aku semalam. Bisa jalan-jalan dengan Yesung oppa, dan tadi.. wajah imutnya saat mengedipkan mata.. ahh hampir saja membuatku pingsan” kata Hyera begitu Yesung sudah masuk ke dalam café. Tanpa dia sadari, dia melompat-lompat kecil kegirangan membuat dua orang yang sedang melihatnya dari jauh mengerutkan keningnya.

“si Hyera kenapa? Kok lompat-lompat sendiri gitu. Apa Yesung sudah mengatakan perasaannya ya?” kata salah satu di antara dua orang tersebut yang tak lain adalah Donghae.

“tidak mungkin, buktinya Yesung oppa malah masuk café. Buat apa ya?” jawab Haera yang kemudian ikut bertanya.

Beberapa saat kemudia seorang pelayan di café itu meminta Hyera untuk masuk ke café tersebut.

“Hyera-ssi, mari silahkan masuk. Anda sudah di tunggu Yesung-ssi” kata Pelayan itu dengan sopan.

“mwo? A…arasseo” Hyera yang sedikit bingung itu mengikuti apa yang di katakan oleh pelayan itu, dia pun masuk ke dalam café.

Di dalam café, Hyera terkejut. Ruangannya beda dengan beberapa jam lalu saat dia masuk ke sini untuk melihat HP nya, ada beberapa bunga yang menghias di sudut-sudut ruangan. Hyera lalu berjalan menelusuri jalan kecil yang dihias oleh lilin dikiri dan kanannya, lampu café sengaja di matikan agar cahaya lilin bisa terpancar dengan sempurna menambah kesan romantis. Selagi Hyera berjalan matanya tertuju pada ujung jalan kecil itu yang di sana sudah ada Yesung yang sedang memainkan piano sambil menatap ke arah Hyera sambil tersenyum. Senyuman yang sangat manis.

noreul saranghago bamse jiugo

ape dugo dagasol su opgo

nol mosijoso niga geuriwoso

sumeul swineun-ge jugeumgata

cham duryowojyo –
(Yesung ft Luna – Loving You)

Nyayian merdu Yesung terdengar, dia menyanyikan sepotong lagu itu begitu merdu dan sangat menghayati. Matanya yang tertutup karena menghayati lagu perlahan terbuka pada akhir lagu sambil memandang ke arah Hyera. Sedangkan Hyera, dia hanya sanggup berblushing ria.

“Hyera, Noreul saranghae” ucap Yesung lembut begitu Hyera sudah berdiri di hadapannya.

“oppa” tanpa di perintahkan oleh empunya, mata Hyera sudah mengeluarkan air mata.

“maukah kau jadi yeojachingu ku?” kata Yesung lagi dengan tak kalah lembut. Hyera hanya mengangguk lemah karena sudah tak sanggup berkata-kata lagi. Mulutnya serasa terkunci dengan apa yang sudah di buat oleh Yesung itu.
Melihat respon dari Hyera itu, Yesung langsung memeluknya.

“Gomawo, aku sudah menunggu lama saat-saat ini” kata Yesung yang memeluk Hyera erat, sangat erat seakan tak ingin melepaskan. Begitu pula dengan Hyera, dia berharap pelukan ini tidak segera berakhir.

“oppa, romantis banget ya mereka” kata Haera yang mengintip dari kaca café tersebut.

“hu’um” jawaban Donghae singkat.

“kok kita tidak seromantis itu waktu jadian dulu”

“ehh?? Aku tidak memikirkan rencana seperti ini, yang aku pikirkan hanyalah bagaimana caranya agar kau menerimaku. Itu saja” jawab Donghae santai.

“mwo?? Aku jadi merasa tidak istimewa di hatimu” kata Haera sambil membalikan badannya dan bersandar di kaca sambil cemberut.

“aiishh, kau ini. Aku memang tidak terpikirkan rencana seromantis ini, tapi bukan berarti saat kita jadian dulu bukan hari yang paling berkesan untukku dan bukan berarti juga kau tidak istimewa di hatiku” kata Donghae berusaha membujuk Haera tapi Haera masih tetap di posisi nya tak menatap Donghae sedikitpun.

“chagiyaaa, percayalah. Cintaku padamu tak pernah tertandingi oleh siapapun, bahkan oleh cinta Yesung ke Hyera sekalipun” Donghae menyentuk dagu Haera dan menganggkatnya sampai Haera membalas menatap Donghae.

“jeongmal?” Tanya Haera.

“tentu saja, walaupun cintaku tidak besar padamu” jawab Donghae sambil tersenyum nakal.

“oppaaaa!!” gerutu Haera.

“dengar, cintaku memang tidak besar padamu bahkan hanya seperti kuku. Kau tau kan? Kuku di jarimu itu walaupun setiap minggu kau potong pasti akan tumbuh dan panjang lagi, seperti itulah cintaku padamu chagi” kata Donghae sambil tersenyum lembut.

“oppa” mata Haera sudah mulai berair mendengar penjelasan Donghae. Donghae yang tersenyum lembut itu kini mulai mendekatkan bibirnya pada Haera dan di sambut oleh Haera yang segera menutup matanya.

“Ya!! Kenapa kalian ada di sini?” tiba-tiba suara Yesung mengagetkan Donghae dan Haera alhasil itu menggagalkan ciuman mereka yang hampir saja berhasil itu.

“kauuuu!!” Donghae memasang death glare nya ke Yesung, sedangkan Yesung hanya tertawa.

“daripada kalian di sini, mendingan ikut masuk saja. Ayo makan bareng” ajak Yesung berharap agar marah Donghae akan segera hilang.

“apa oppa akan mentraktir kami?” Tanya Haera antusias.

“ani, aku hanya akan mentraktir Hyera. Kalian bayar sendiri”

“pelit, dasar Yesung oppa pelit! Kau kan baru saja jadian dengan Hyera, bukannya mentraktir kami malah menggagalkan ciuman kami” cibir Haera.

“ehh?! Ba..baiklah.. kalian ku traktir. Daripada Donghae tambah marah, ya sudah ayo masuk” kata Yesung dengan wajah lesu sambil berjalan masuk ke café. Sedangkan Haera dan Donghae saling berpandangan sambil tertawa kecil.
.
.
.
.
“oppa, sampai kapan kita begini” kata Haerin yang sudah tidak tahan berdiri sambil menatap Leeteuk terus, entah sudah berapa lama mereka begini.

“ah.. mianhae, aku sudah membuatmu kelelahan. Duduklah” kata Leeteuk sambil menuntun Haerin untuk duduk.

“oppa, kenapa kau menatapku terus seperti itu” Tanya Haerin dengan wajah yang masih merah.

“habisnya kau cantik” jawab Leeteuk santai sambil mengambil posisi duduk di samping Haera.

“mwo?” kata Haerin tidak percaya.

“ne, kau cantik. Aku rasa aku suka padamu” seketika jantung Haerin jadi berdetak dua kali lebih cepat begitu mendengar perkataan Leeteuk.

“hari ini, Yesung akan menyatakan cintanya pada Hyera” kata Leeteuk lagi.

“jinjja?” Tanya Haerin mencoba untuk menghilangkan rasa gugupnya itu.

“ne, dan aku rasa aku pun harus berbuat hal yang sama” jawab Leeteuk sambil tersenyum lembut ke Haerin.

“ehh??” tangan Haerin kembali di genggam Leeteuk, matanya kembali di tatap oleh sepasang mata indah Leeteuk.

“Haerin, jadilah Yeojachinguku” kata Leeteuk langsung pada intinya, jantung Haerin berdetak lebih cepat lagi dibuatnya.

“oppa” desah Haerin pelan.

“aku tau, kita baru saja bertemu. Berbeda dengan Yesung dan Hyera yang sudah memendam perasaan mereka sejak lama, dan aku bukanlah orang yang ingin cepat-cepat membangun hubungan dengan orang baru saja ku kenal. Tapi, entah kenapa setiap melihatmu dan mengingatmu aku ingin kau tidak pernah jauh dariku, Bahkan aku ingin selalu melindungimu. Aku sendiri tidak mengerti kenapa aku bisa merasakan ini” jelas Leeteuk dengan masih menatap Haerin lembut.

“makanya, sebelum aku menyesal aku ingin kau jadi yeojachinguku” lanjut Leeteuk lagi sambil mempererat genggaman tangannya.

“oppa” mata Haerin mulai berair dan kemudian kepalanya bergerak memberi isyarat bahwa dia mau menjadi kekasih Leeteuk. Orang yang bahkan sampai detik ini masih di anggap sebagai oppa nya Jungso yang sudah tiada, tapi dia tidak bisa memungkiri bahwa rasa cinta sudah menghinggapi dirinya membuat dirinya sudah mulai mencintai Leeteuk dari malam itu (baca part 4).

“gomawo Haerin” kata Leeteuk pelan. Perlahan wajahnya mulai mendekati wajah Haerin, semakin dekat dan dekat membuat Haerin bisa merasakan nafasnya. Haerin pun mengerti apa yang akan di lakukan Leeteuk, perlahan dia menutup matanya menunggu sentuhan bibir Leeteuk di bibirnya. Bibir mereka saling bersentuhan dan kemudian berpagutan, mulai merasakan cinta dari pasangannya melalui bibir mereka yang saling berpagutan tersebut.

“ehhhmmm, sepertinya ada yang sedang asik” tiba-tiba suara Donghae menghentikan aktifitas Leeteuk dan Haerin membuat wajah keduanya memerah seketika.

“sepertinya bukan Cuma kita yang hari ini jadian ya, Hyera” sambung Yesung sambil tersenyum evil ke Hyera sedangkan Hyera hanya tertawa kecil.

“oppa, apa kalian berdua juga sudah jadian?” kata Haera sambil melompat duduk di hadapan Leeteuk.

“ahh..”

“jangan bohong pada kami, kami sudah memergoki kalian lho” timpal Donghae membuat wajah Leeteuk makin memerah.

“ne, kami sudah jadian. Memang kenapa, hah?” Leeteuk berusaha menghilangkan rasa malunya.

“tidak kenapa-kenapa, hanya saja.. kau harus mentraktir kami. Seperti yang Yesung lakukan” kata Donghae tersenyum evil.

“mwo?!! Aniya.. aku tidak mau” kata Leeteuk menolak.

“harus mau!! Aku sudah mengambil gambar kalian saat berciuman tadi, kita akan menyebarkannya” kata Donghae makin memperlebar senyuman evilnya.

“hah?? Baiklah.. akan kutraktir kalian, besok saja” kata Leeteuk pasrah.

“chagiya, kita makan gratis lagi besok” kata Donghae pada Haera sambil mengajaknya highfive, dan di sambut oleh Haera dengan senyuman yang tak kalah evilnya dari pada sang pacar.

-THE END-
[ Read More.. ]

[Fanfiction] Reborn part 5


Author: Rhara Amalia
Cast: Park Jungsoo (Leeteuk), Park Haerin
Other Cast: Lee Donghae, Park Haera, Kim Jongwoon(Yesung), Kim Hyera.
Summary: Keceriaan, itu dulu. Sebelum malaikat ku pergi jauh
Warning: OOC(Out Of Character), mungkin sedikit gaje, dipenuhi dengan khayalan author. Don’t like Don’t Read.

Annyeong ^_^
Mian kelamaan.. langsung saja
_____~~~HAPPY READ~~~______
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Disebuah café tempat beberapa orang merasa nyaman mengobrol entah dengan sahabat atau pacar, di sana juga terdapat tiga orang yeoja yang masih mengenakan seragam sekolah. Tampak mereka sedang serius membicarakan sesuatu. Dua diantaranya serius mendengarkan seorang yeoja yang sedang berbicara yang sedikit mengeluarkan semburat merah di pipinya.

“jadi begitu ceritanya” sahut salah seorang yeoja dari dua orang yang mendengarkan tersebut yang ternyata adalah Haera. Dan tentu saja dua orang yeoja lain itu adalah Haerin dan Hyera.

“ne, kau puas sekarang? Dari tadi memaksaku terus” Haerin sedikit menampakkan kekesalannya.

“hihihi mian, tapi aku rasa kau memang cocok dengan oppa ku”

“hee?? Apa kau bilang?”

“setuju!! Kalian memang terlihat cocok dengannya Haerin” tambah Hyera.

“heh?? A..apa maksud kalian sih?”

“hey pabo, kau ini. Tentu saja maksud kami kau berpacaranlah dengan Teuk oppa, kalian itu terlihat cocok. Dekati saja dia” saran Haera.

“aiisshh.. aku bukan tipe yeoja yang akan mendekati namja duluan. Aku yeoja yang mempunyai harga diri yang tinggi” bantah Haerin.

“ya jangan di dekati secara terang-terangan donk. Buat semuanya terlihat seperti tidak sengaja, itu akan membuat rasa suka oppa padamu akan bertambah dengan sendirinya”

“ishh.. apaan sih kau ini” kata Haerin sambil melirik arloji yang terhias di pergelangan tangannya.

“ya ampun, sudah sore. Ayo kita pulang” kata Haerin lagi sambil berdiri dan mengenakan tas sekolahnya, diikuti oleh Haera.

“tu..tunggu dulu. Minuman ku belum ku habiskan” kata Hyera sambil menyeruput minumannya, berusaha cepat menghabiskan minuman itu.

“aigoo Hyera.. cepatlah sedikit nanti kita akan keburu malam di jalan nanti” celetuk Haera.

“sebentar..sebentar” Hyera yang masih sibuk menyeruput minumannya tersebut menggerakkan tangannya mengisyaratkan agar dua sahabatnya yang sudah berdiri itu duduk kembali dan menunggunya.

“kami duluan ya Hyera, cepatlah menyusul” kata Haerin sambil menarik tangan Haera dan pergi meninggalkan Hyera. Hyera yang menyadari dirinya akan ditinggalkan oleh kedua sahabatnya itu langsung meninggalkan minumannya yang masih setengah gelas itu.

“tu..tunggu” kata Hyera sambil tergesa-gesa menyusul Haerin dan Haera yang sudah di luar café.
.
.
.
.
“aaahh… segarnya selesai mandi. Hn? Hyera kau kenapa sih? Bongkar sana bongkar sini” kata Haera yang baru saja selesai mandi itu memandang Hyera heran.

“apa kalian melihat Handphone ku?” kata Hyera sambil terus mencari.

“ani, terakhir ku lihat waktu kita di café beberapa jam yang lalu” jelas Haerin sambil membereskan barang-barang yang tadi di bongkar Hyera.

“café, itu dia. Mungkin aku meninggalkannya di sana” kata Hyera sambil berjalan cepat ke arah pintu kamar.

“hey, tunggu. Kau tidak bermaksud kembali ke café itu lagi kan? Ini sudah malam Hyera nanti kau di marahi penjaga asrama” Haerin menyusul Hyera yang berjalan menuju pintu tersebut.

“huh dasar!! Hyera..Hyera” Haera menggeleng-gelengkan kepalanya.

Pada saat Hyera membuka pintu dan bermaksud akan lari tiba-tiba Yesung ada di depan pintu dan hampir membuat Hyera menabraknya.

“hai Hyera” sapa Yesung tapi seperti di abaikan oleh Hyera karena hanya di balas senyuman tipis lalu Hyera segera berlari menuju gerbang asrama.

“Hyera, tunggu” kata Haerin yang sekarang sudah sampai di depan pintu.

“Hyera kenapa?” Tanya Yesung begitu melihat Haerin sudah berada di depannya.

“HP nya tertinggal di café dan sekarang dia mau ke sana mengambilnya. Oppa, bolehkah kau menyusulnya dan suruh dia kembali? Nanti dia bisa di marahi penjaga asrama” pinta Haerin dan langsung mendapat jawaban dari Yesung yang langsung berlari menyusul Hyera.

Yesung yang terus berlari tak mendapati Hyera di jalan, lalu tiba-tiba dia berhenti dan melihat Hyera sedang berjalan masuk ke dalam café tersebut.

“lari nya cepat juga” kata Yesung sambil ngos-ngosan.

Di dalam café tersebut….

“mian, apa kau melihat HP di meja ini?” Hyera bertanya pada salah satu pelayan di café itu.

“HP? Sepertinya iya, HP yang warnanya Hitam ya?” jawab pelayan itu.

“ne, sekarang HP nya mana? Aku pemiliknya” kata Hyera cepat.

“jadi kau yeoja itu, aku sempat berlari menyusulmu untuk mengembalikannya tapi begitu sampai ke depan café kalian sudah tidak ada” jelas pelayan itu.

“jeongmal? Wah mian, mungkin jalan kami terlalu cepat. Lalu HP nya mana?”

“saat aku sedang mengejarmu, di depan café aku melihat seorang namja yang seragamnya sama dengan kau waktu itu. Lalu HP itu ku berikan padanya karena dia bilang kau adalah temannya” mendengar penjelasan pelayan itu wajah Hyera langsung berubah.

“mwo? Kau memberikannya pada sembarang orang?” kata Hyera kaget.

“bukan orang sembarangan, dia bilang dia temanmu. Tunggulah di rumahmu, mungkin dia akan ke sana dan mengembalikannya”

“bagaimana kalau orang itu berbohong? Bagaimana kalau sebenarnya dia tidak mengenalku dan dia malah sudah menjual HP itu? Apa kau mau tanggung jawab hah?” nada suara Hyera sudah mulai meninggi.
.
.
.
.
“apa-apaan pelayan itu, dasar pelayan yang tidak berguna. Seenaknya saja memberikan HP ku pada orang sembarangan hanya karena orang itu mengaku sebagai temanku. Bagaimana kalau orang itu tidak mengembalikannya?! Awas saja kalau HP itu tidak kembali, aku akan menuntutnya untuk mengembalikan HP ku itu” gerutu Hyera begitu keluar dari café itu.

“sedang kesal?” tiba-tiba suara seorang namja mengagetkannya yang ternyata namja itu adalah Yesung.

“oppa!! Mianhae tadi aku meninggalkanmu begitu saja saat kau menyapaku. Tadi aku buru-buru mau mengambil HP ku”

“lalu? Apa kau mendapatkannya?”

“tidak, pelayan di café ini malah memberikannya pada orang sembarangan” gerutu Hyera kesal.

“orang sembarangan?”

“ne, alasannya orang itu mengenakan seragam sekolah yang sama denganku dan juga dia mengaku sebagai temanku. Bagaimana kalau sebenarnya orang itu hanya berbohong dan sudah menjual HP ku?”

“bagaimana kalau orang itu memang bermaksud ingin mengembalikannya padamu” kata Yesung sambil mengeluarkan sebuah HP berwarna hitam yang sangat dikenal Hyera.

“HP ku!! Berarti yang di maksud pelayan itu, oppa?!” seru Hyera.

“ne, aku lah orang sembarangan itu”

“hehe, mianhae oppa. Aku tidak bermaksud mengataimu, aku hanya takut HP ku sudah di jual” kata Hyera dengan polosnya.

“haha, gwaenchanayo. Bagaimana kalau kita jalan-jalan dulu”

“jalan-jalan?”

“yup, sebagai pengganti permintaan maafmu kau harus menemaniku jalan-jalan malam ini”

“tapi, nanti kita bisa di marahi pengawas asrama”

“tenang saja, hari ini dia tidak ada. Dia harus mengikuti rapat semalam suntuk di gedung Aula sekolah, jadi kita punya banyak waktu”

“jeongmal? Baiklah kalau begitu” jawab Hyera sambil tersenyum manis.

Sementara itu….

“aduh Haerin, kenapa sih dari tadi mondar mandir mulu? Pusing tau” protes Haera yang melihat Haerin sedari tadi gelisah.

“Hyera kok belum balik ya? Apa dia sudah kena hukuman dari penjaga asrama ya”

“tidak usah khawatir, kalau pun dia di hukum dia kan tidak sendirian. Ada Yesung oppa bersama nya”

“ishh, kau ini”

“sudah sana mandi dulu, dari tadi kau itu belum mandi kan? Cuma khawatir ma Hyera sampe lupa mandi gitu” kata Haera sambil melemparkan handuk ke wajah Haerin.

“arasseo, hihihi” kata Haerin sambil berjalan menuju kamar mandi. Tapi tiba-tiba suara seorang namja menghentikan langkah kakinya.

“annyeong” sapa namja itu yang ternyata adalah Donghae.

“annyeong oppa” balas Haerin dan Haera serempak.

“wah, Haerin mau mandi ya? Awas nanti tiba-tiba lampu di kamar mandi mati sendiri lho” goda Donghae pada Haerin.

“jangan menakutiku, oppa” rengek Haerin.

“haha, bercanda” tawa Donghae sambil mengedipkan sebelah matanya.

“Chagi, kita jalan-jalan yuk” ajak Donghae pada pacarnya Haera.

“mwo? Tapi di luar sudah gelap. Nanti kita bisa di marahi pengawas asrama” Haera menolak ajakan Donghae sambil menunjuk ke arah luar.

“gwaenchanayo, tidak usah takut. Pengawas asrama hari ini harus mengikuti pertemuan di aula sekolah, pulangnya pasti lama banget. Kita manfaatin saja buat jalan-jalan, hitung-hitung kencan. Kita kan sudah lama tidak kencan”

“ehh, jeongmal? Tapi, si Haerin nanti sendirian di kamar kalau nanti aku pergi” Haera menatap Haerin yang masih terpaku di depan kamar mandi melihat sepasang kekasih dihadapannya.

“eh, aku? Hahaha.. tidak usah khawatir, kau pergi saja bersama Donghae oppa. Aku bisa kok sendirian di kamar, tidak usah khawatirkan aku. Sudah sana pergi saja, aku pasti akan baik-baik saja” jawab Haerin yang begitu sadar kalau dirinya merupakan salah satu penghalang yang tersisa dalam kencan Donghae-Haera.

“jeongmal?” Haera menanyakan keseriusan perkataan Haerin tadi.

“neeee… sudah pergi saja sana. Aku mau mandi dulu” Haerin berjalan masuk ke kamar mandi sambil mengibas-ngibaskan tangannya ke belakang memberi tanda pada Donghae dan Haera agar segera pergi dan tidak usah mengkhawatirkannya.

“arasseo, kajja oppa” Haera berdiri dari duduknya dan berjalan menuju pintu kamarnya.

“gomawoyo Haerin, kau memang dongsaengku yang paling pengertian” teriak Donghae untuk Haerin yang sedang berada di kamar mandi, mendengar itu Haerin hanya tersenyum.

“hey, sejak kapan aku jadi adikmu?” teriak Haerin.

“sejak aku menganggapmu adik, hahaha” balas Donghae.

“aku takkan mau punya kakak yang sering menakutiku sepertimu” teriak Haerin lagi.

“I don’t care, yang penting aku menganggapmu adikku. Saeng, hati-hati ya lampu nya bisa-bisa mati lho” teriak Donghae sambil tertawa.

“kau mulai lagi oppa!!”  teriak Haerin.

“oppa, sudahlah jangan menakuti Haerin terus. Kita jadi pergi tidak?” kata Haera yang sudah di depan pintu kamar dari tadi.

“haha, arasseo. Kajja”
.
.
.
.
“oppa, kita mau ke mana?” kata Haera begitu mereka sudah cukup jauh dari asrama.

“mengintip Yesung, tapi aku tidak bisa menemukan mereka.” Jawab Donghae sambil melihat ke arah kiri dan kanannya.

“Yesung oppa? Untuk apa?”

“hari ini Yesung ingin mengatakan cintanya ke Hyera, apa kau tidak penasaran apa yang nanti terjadi antara mereka berdua?”

“jeongmal? Tentu saja aku penasaran, pasti Hyera akan menerima Yesung oppa” Haera antusias.

“penasaran tapi malah sudah memastikan jawaban, kau ini aneh” cibir Donghae.

“hey, aku penasarannya bukan dengan jawaban Hyera. Tapi aku penasaran sama ekspresi Hyera dan Yesung oppa nanti kalau mereka bakalan jadian. Apalagi kalau sampe kita bisa mengintip mereka ciuman”

“lalu kita foto dan besoknya kita temple di mading sekolah” potong Donghae, membuat sebuah jitakkan mendarat dengan mulus di kepalanya.

“ishhh, oppa. Kalau seperti itu sama saja kita mencelakakan sahabat kita sendiri. Apa kau rela Yesung oppa dan Hyera sampai di D.O dari sekolah gara-gara kita? Kalo aku sih ogah”

“haha, aku Cuma becanda chagiya” kata Donghae sambil mengeluarkan cengiran khasnya dan tak lupa mengelus-elus bekas jitakkan dari kekasih tercintanya itu.

“sepertinya aku tau mereka di mana” tiba-tiba Haera teringat sesuatu.

“jeongmal? Di mana?”

“ikut aku” kata Haera sambil menarik tangan Donghae agar mengikutinya.

-TBC-
[ Read More.. ]

[Fanfiction] Reborn part 4


Author: Rhara Amalia
Cast: Park Jungsoo (Leeteuk), Park Haerin
Other Cast: Lee Donghae, Park Haera, Kim Jongwoon(Yesung), Kim Hyera.
Summary: Keceriaan, itu dulu. Sebelum malaikat ku pergi jauh
Warning: OOC(Out Of Character), mungkin sedikit gaje, dipenuhi dengan khayalan author. Don’t like Don’t Read.

Annyeong ^_^
Mian kelamaan.. aku baru saja selesai UAS jadi baru bisa lanjutin ff nya sekarang. Semoga readers ku tidak berkurang.. hehe..
_____~~~HAPPY READ~~~______
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

“sudah gelap dan Haerin belum ada. Ottokhae??” kata Hyera sambil berdiri di depan jendela kamar mereka.

“kita laporkan saja sekarang” Haera menjawabnya dengan sebuah usul yang sudah di sepakati oleh mereka berdua bersama Donghae dan Yesung.

“arasseo, kajja” kata Hyera sambil bersiap-siap.

Pada saat kedua yeoja ini keluar dari kamarnya mereka bertemu dengan Yesung dan Donghae yang kebetulan sedang menuju ke kamar mereka.

“Haerin nya belum pulang ya?” Tanya Yesung.

“ne. kajja kita lapor saja”

“arasseo” mereka berempat pun berjalan ke kantor pengawas asrama.

Pada saat mereka sudah berada di depan kantor pengawas asrama yang letaknya memang tidak jauh dari gerbang utama asrama, tiba-tiba mereka di kagetkan oleh suara teriakan seorang namja yang tak lain adalah Leeteuk. Dia kelihatannya sedang mengendong seorang yeoja yang tampak sedang terkulai lemas di tangan Leeteuk. Melihat itu mereka berempat langsung berlari ke arah Leeteuk dan mereka terkejut melihat ternyata Haerin yang sedang pingsan di dalam gendongan Leeteuk itu.

“oppa, kenapa dia bisa pingsan? Dan kau menemukannya di mana?” Haera langsung melemparkan dua pertanyaan sekaligus.

“kalau bertanya satu-satu donk, kita bawa dia ke kamar dulu. Berat nih” ketus Leeteuk.

“mianhae oppa, kajja” Haera dan Hyera berjalan paling depan untuk membukakan pintu kamar untuk Leeteuk yang menggendong Haerin.

“sekarang ceritakan padaku” todong Haera pada oppa nya itu dan di sambut anggukan dari yang lainnya.

“hmmpp.. arasseo” kata Leeteuk yang sedikit menghela nafas.

_Flash Back_
Leeteuk sedang berjalan menyusuri koridor sekolah yang sudah mulai gelap itu dan dia bermaksud ingin pulang setelah menerima telepon dari Yesung untuk menyuruhnya pulang. Tapi langkahnya terhenti begitu dia merasa mendengar suara. Dengan rasa penasaran dia pun mencari dari mana arah suara itu.

“nonna, kau kenapa? Ayo bangun, di sini sudah gelap. Nonna!!” seru seorang anak kecil yang duduknya membelakangi Leeteuk. Leeteuk yang masih sangat penasaran dengan apa yang dibuat oleh seorang anak kecil di sekolah yang sudah mulai gelap ini pun mendekatinya.

“hey, kenapa kau ada di sini?” suara Leeteuk mengagetkan anak tersebut yang langsung menoleh ke arah Leeteuk.

“aku sedang bersembunyi dari teman-temanku di belakang sekolah, tapi kemudian aku bertemu nonna ini dan begitu aku menyentuhnya dia langsung  pingsan” jelas anak itu sambil menunjuk Haerin yang sedang pingsan.
Leeteuk yang melihatnya langsung kaget dan menghampiri yeoja yang sudah tidak sadarkan diri itu.

“dia temanku, nanti aku yang akan mengurusnya. Sekarang kau pulanglah, sudah gelap nanti orang tuamu akan kebingungan mencarimu” kata Leeteuk yang langsung menggendong Haerin.

“arraseo hyung” anak itu pun langsung lari meninggalkan Leeteuk.
_Flash Back End_

“jadi dia ada di belakang sekolah? Ya ampun, kenapa kita tidak mencarinya di situ ya” keluh Hyera begitu mendengar cerita Leeteuk.

“sudahlah, yang penting dia sudah ketemu kan. Aku mau kembali ke kamar, mau istirahat. Hey Yesung pijat punggungku ya, dia itu berat dan aku terus saja menggendongnya dari ujung koridor sekolah sampai asrama. Kajja” keluh Leeteuk sambil berjalan keluar kamar Haera dan tak lupa menarik Yesung yang sebenarnya tidak mau ikut bersama Leeteuk.

“kami kembali ke kamar dulu ya” pamit Donghae sambil menutup kamar tiga yeoja cantik itu.

Lama Haerin pingsan dan baru sadar begitu jam menunjukkan jam 8 malam. Dia langsung di sambut oleh Hyera dan Haerin yang tampaknya sangat khawatir dengan Haerin.

“kau tidak apa-apa kan Haerin?” Tanya Haera begitu melihat Haerin bangun dari tidurnya sambil memegang kepalanya.

“kenapa aku bisa ada di sini?” Haerin menjawab pertanyaan Haera dengan pertanyaan lagi.

“kau pingsan di belakang sekolah dan Leeteuk oppa yang membawamu ke sini” jelas Hyera.

“Le..Leeteuk oppa?”

“ne, mendingan kau mandi dulu sana. Biar kelihatan segar, nanti aku dan Hyera yang akan mengambilkan makananmu. Kau pasti sangat lapar”

“un, gomawo” jawab Haerin sambil tersenyum tipis dan langsung melangkah menuju kamar mandi.

Sepanjang malam Haerin terus saja memikirkan Leeteuk, wajahnya, senyumnya, dan bahkan cara bicaranya juga sama. Leeteuk dan oppanya nyaris tak mempunyai perbedaan. Bagaimana bisa semuanya terasa sama olehnya, apa ini yang di maksud lahirnya kembali orang yang sudah meninggal?.

Haerin kembali menghembuskan nafasnya, dia tidak bisa memejamkan matanya malam ini. Bayang-bayang wajah Leeteuk masih saja menghiasi pikirannya. Dia memutuskan untuk keluar dari kamar dan berjalan-jalan sekitar asrama. Pada saat dia sedang menikmati udara tengah malam yang sangat dingin itu tiba-tiba tangan seseorang yang menyentuh pundaknya membuat dia sedikit terlonjak, dan lebih terkaget lagi setelah melihat siapa yang memegang pundaknya itu.

“ah.. Jungsoo oppa” desah Haerin.

“ne, sedang apa malam-malam begini?” Tanya Leeteuk sambil sedikit tersenyum.

“aa..aaku.. aku..”

“tidak usah gugup begitu, aku ini bukan hantu. Oh iya, panggilah aku dengan nama Leeteuk. Aku tidak biasa di panggil Jungso”

“em.. arasseo Ju.. ma.. maksudku Leeteuk oppa”

“dia lebih suka namanya di panggil Leeteuk? Biarlah, setidaknya ada perbedaan antara oppa ku dengannya. Walaupun hanya nama” batin Haerin.

“hey, jangan melamun. Ini kan sudah tengah malam”

“memangnya kenapa kalau sudah tengah malam?” Haerin yang penasaran menatap Leeteuk dengan tatapan ‘Ayo Jawab Aku’.

Leeteuk sedikit mendekatkan wajahnya ke wajah Haerin dan berbicara pelan, “jam segini banyak yang kesurupan karena melamun, soalnya di sini banyak hantu” sesaat setelah mengatakan itu Leeteuk langsung lari meninggalkan Haerin yang terbingung-bingung sendiri. Setelah beberapa saat Haerin baru sadar telah di tinggal pergi, dia segera lari mengejar Leeteuk.

“oppa.. tunggu!! Jangan tinggal aku sendiri” kata Haerin sambil berlari mengejar Leeteuk yang sudah hilang dari pandangannya.

Tiba-tiba, lari nya terhenti. Dia seperti mengingat suatu kejadian yang mirip dengan apa yang sedang terjadi padanya sekarang. Teriakannya dan orang yang di kejarnya pun sama. Tanpa dia sadari dia memasuki tempat yang gelap dan tak ada cahaya lampu sama sekali. Rasa takut mulai menghampirinya, namun dia terus melangkah sambil melihat kesekelilingnya. Tiba-tiba mulutnya refleks mengatakan sesuatu.

“Jungsoo oppa, jangan tinggalkan aku. Aku takut, di sini gelap. Oppa.. Jungso oppa” teriak Haerin sedikit terisak. Tiba-tiba seseorang menariknya dan mendekapnya dari belakang sambil menutup mulut Haerin.

“sudah ku bilang jangan panggil aku dengan nama asliku” kata Leeteuk sedikit berbisik ke telinga Haerin yang di dekapnya. Tapi begitu Haerin mendengar suara Leeteuk, Haerin langsung berbalik dan melepaskan dekapannya dan balas memeluk Leeteuk erat.

“oppa, jangan tinggalkan aku. Kau kan tau aku takut gelap, aku takut sekali” Haerin menangis di dalam pelukan Leeteuk sedangkan Leeteuk hanya terbingung-bingung melihat tingkah Haera. Mendengar tangisan Haerin tanpa sadar leeteuk membalas pelukan Haerin dan mengelus-elus kepalanya.

“mian, aku tidak tau kau takut gelap” kata Leeteuk lembut, tapi itu membuat tangis Haerin berhenti dan melepaskan pelukannya. Leeteuk kembali dibuat bingung olehnya.

“oppa..” desah Haerin.

Beberapa detik kemudian….

“mianhae oppa, aku lancang memelukmu”

“gwaenchana, itu membuatku tau kalau kau memang gadis yang patut di lindungi. Sudah sangat larut, ayo aku antar kau ke kamar” kata Leeteuk dan di sambut anggukan dari Haerin.

Malam yang dingin berganti menjadi pagi yang hangat dengan sinar bulan terganti dengan sinar matahari yang membuat dunia menampakkan warnanya. Begitu halnya dengan Haerin, pagi ini hatinya cukup berwarna. Mungkin karena kejadian semalam atau mungkin karena perkataan Leeteuk semalam. Dan benarnya adalah kedua-duanya membuat wajahnya cerah pagi ini.

“Haerin, ada yg beda ya pagi ini” kata Haera menggoda.

“ah,.. masa’ sih? Biasa saja kok”

“siapa bilang? Tuh ada yang lain di wajahmu, senyummu mengembang terus” mendengar perkataan Haera, senyum Haerin langsung luntur seketika.

“aiishh.. sudahlah.. kajja kita berangkat, mana Hyera?”

“hmm.. tak mau cerita nih?”

“ya ampun, nanti saja aku cerita. Kita berangkat dulu”

“aku siap, kajja” tiba-tiba Hyera muncul di tengah-tengah keduanya.

“jadi ceritanya di sekolah nih?” Haera masih memaksa.

“memangnya ada apa?” Tanya Hyera bingung dengan arah pembicaraan kedua sahabatnya ini.

“sudahlah, kajja” Haerin yang wajahnya mulai memerah itu mulai melangkahkan kaki nya sambil menarik Hyera agar mengikutinya.

“baiklah, akan ku buat kau menceritakannya padaku” teriak Haera sambil berlari menyusul Haerin dan Hyera.

Sesampai di gerbang sekolah mereka bertiga bertemu tiga namja sekawan yang kemana-mana selalu bersama-sama everytime, everyday, everywhere, and everymoment #authorlebay

Donghae yang melihat kekasih hatinya Haera langsung mengedipkan sebelah matanya kea rah Haera dan hanya di sambut senyuman dari Haera.

Sedangkan Hyera dan Yesung, mereka hanya saling melemparkan senyum sesekali tanpa melepaskan pandangannya satu sama lain.

Bagaimana Haerin dan Leeteuk? Leeteuk kembali di buat bingung oleh yeoja tersebut karena sedari tadi Leeteuk memperhatikannya dia hanya menunduk. Tiba-tiba dia teringat jepitan rambut yang telah di kembalikan adiknya dan meminta Leeteuk untuk mengembalikannya sendiri. Leeteuk pun mengambil jepitan rambut tersebut di kantongnya dan berjalan menghampiri Haerin dan menyodorkannya pada Haerin yang masih menunduk sambil berkata

“semoga kau tidak lari kali ini” Haerin yang melihat jepitannya dan mendengar perkataan Leeteuk segera menganggkat kepalanya dan melihat kearah Leeteuk.

“tidak akan lagi” jawab Haerin sambil mengambil jepitan tersebut dan tersenyum sangat manis pada Leeteuk.
_TBC_
[ Read More.. ]